Menyajikan Informasi Istimewa dan Penting

Rabu, 13 Juli 2016

Sisi Gelap Sihir: 2 Malaikat Yang Dihukum Allah - 2


BELANTARA
- Tak ada catatan yang dengan pasti menjelaskan kapan sihir mulai dikenal dan dipraktikkan, namun berbagai sumber menyebut, sihir telah merajalela sejak sebelum zaman Nabi Nuh AS (3993-3043 BC), nabi dan rasul yang berada di urutan ketiga dari 25 nabi dan rasul dalam ajaran Islam setelah Nabi Adam AS dan Nabi Idris AS

Konon, tersebarnya sihir bermula ketika orang-orang Yahudi yang menjadi tawanan Raja Nebucadnezar mulai memainkan sihir, karena bangsa yang dilaknat Allah SWT ini memang dikenal sebagai bangsa yang mahir dan mengetahui banyak tentang ilmu sihir.

Dengan sihirnya itu, mereka mulai menakut-nakuti warga Babil, sehingga warga negeri yang kini bernama Irak itu ketakutan dan gelisah karena sihir para Yahudi itu mampu menebarkan penyakit dan hal-hal mudharat lainnya.

Allah SWT kemudian mengutus dua orang malaikat, yakni Harut dan Marut, untuk menghilangkan ketakutan dan kekhawatiran warga Babil terhadap sihir yang disebarkan kaum Yahudi. Keduanya diutus untuk mengajarkan sihir kepada warga Babil, namun bukan untuk melakukan kejahatan, melainkan untuk memberikan pengetahuan tentang hakikat sihir tersebut dan menangkal serangan sihir bangsa Yahudi.

Setelah Harut dan Marut diturunkan di Babil, warga negara itu banyak yang datang untuk belajar ilmu sihir kepada keduanya, namun sebelum mengajarkan sihir, Harut dan Marut memperingatkan mereka agar setelah ilmu itu dikuasai, mereka jangan menjadi kafir.

Kisah Harut dan Marut ini disebutkan Allah SWT dalam Al Qur'an Surah Al Baqarah ayat 102. Bunyinya: "Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir". Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui".

Dari firman Allah tersebut dapat diketahui bahwa ilmu sihir bersumber dari setan atau iblis, dan orang yang mempraktikkannya apabila dia beragama Islam, maka menjadi kafir.

Tak hanya itu, ilmu sihir juga hanya mendatangkan mudharat dan di akhirat kelak para pelakunya bakal dijebloskan ke neraka. Itu sebabnya Harut dan Marut mengingatkan siapa pun yang mempelajari sihir darinya, jangan menjadi kafir, dan mengatakan bahwa kehadirannya di Babil merupakan cobaan bagi penduduk negeri itu. 

Konon, setelah mempelajari sihir dari Harut dan Marut, penduduk Babil berhasil mengalahkan sihir kaum Yahudi, dan raja negeri itu kemudian mengeluarkan larangan keras agar penduduknya jangan lagi mempelajari sihir.

Tak hanya itu, raja juga mengangkat Harut dan Marut menjadi penasihat kerajaan, memberinya harta yang berlimpah.

Sayang, anugerah itu membuat hawa nafsu Harut dan Marut menjadi tak terkendali, sehingga mabuk dalam kenikmatan duniawi dan melupakan tugas-tugasnya sebagai malaikat yang ditugaskan ke Bumi.

Allah SWT lalu memberi kedua malaikat itu ujian. Sebagaimana diriwayatkan Ibnu Abbas ra, dengan kehendak Allah, lalu datang seorang wanita yang cantik bagai bunga (Zahrah), dan perempuan itu mendatangi Harut dan Marut, serta membuat keduanya terpikat.

Zahrah lalu menguji Harut dan Marut dengan sebuah permintaan yang kira-kira diutarakan dengan kalimat seperti ini; “Maukah kalian mengucapkan kalimat mantera musyrik?”

Harut dan Marut menolak.

“Tidak, demi Allah, sedikit pun kami tidak mau mempersekutukan Allah untuk selama-lamanya!”

Zahrah meninggalkan keduanya, namun tak lama kemudian dia kembali dengan membawa seorang anak kecil.

“Bersediakah kalian membunuh anak kecil ini?” tanya Zahra lagi kepada Harut dan Marut.

“Tentu saja tidak! Demi Allah, selamanya aku tidak akan membunuhnya!” tegas kedua malaikat itu.

Zahrah kembali meninggalkan keduanya, namun sekali lagi dia mendatangi Harut dan Marut dengan membawa segelas arak. Setelah merayu keduanya, akhirnya Zahrah merajuk dan berkata; “Aku tidak akan mengikuti kalian, sebelum kalian meminum arak ini!”

Iman Harut dan Marut akhirnya runtuh. Mereka meminum arak itu hingga mabuk dan kemudian berzina dengan Zahrah.

Tak hanya itu, mereka juga membunuh anak kecil yang dibawa zahrah dan mengucapkan mantera musyrik.

Beberapa hari setelah itu Malaikat Jibril datang dan memberitahu Harut dan Marut bahwa tugas mereka di Bumi telah selesai dan mereka diperintahkan untuk kembali ke langit dan melaporkan hasil pekerjaannya.

Seperti diriwayatkan Makhul dari Mu’adz, kedatangan Jibril itu membuat Harut dan Marut menangis, sehingga Jibril pun menangis dan bertanya; “Sesungguhnya cobaan apakah yang membuat kalian sampai hanyut seperti ini?”

Dengan ketakutan Harut dan Marut kembali ke langit dan melapor kepada Allah SWT dengan disaksikan seluruh malaikat yang langsung bertasbih dan beristighfar setelah mendengar pengakuan Harut dan Marut tentang dosa besar yang telah mereka lakukan akibat rayuan Zahrah, karena mereka menyadari bahwa alangkah tidak mudahnya menjadi manusia. 

Allah memberi dua pilihan kepada Harut dan Marut apakah mereka ingin diazab di dunia, atau di akhirat. Harut dan Marut yang mengetahui betapa dahsyatnya azab akhirat, memilih untuk diazab di dunia.

Konon, menurut beragam kisah, hingga kini Harut dan Marut masih tergantung dengan keadaan kaki di atas dan kepala di bawah. Pernah ada seorang wanita tua yang melapor kepada Nabi Muhammad SAW bahwa dirinya melihat kedua malaikat itu di sebuah sumur tua di gurun wilayah Babil. (berbagai sumber/bersambung)
Share:

Related Posts:

1 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

KALENDER

Calendar Widget by CalendarLabs

PENGINGAT WAKTU

Arsip

Flag Counter

Total Pageviews

48,687