BELANTARAINFO - Setiap 14 Februari jutaan orang di dunia, termasuk sebagian penganut agama Islam, merayakan sebuah hari yang kita kenal sebagai Hari St Valentine.
Pada hari ini, jutaan kartu dan cokelat berbentuk hati diberikan sebagai hadiah, dan bahkan gereja-gereja mengadakan pesta untuk merayakan hari yang juga disebut sebagai "Hari Cinta" ini.
Di sekolah-sekolah, dari pra sekolah hingga Taman Kanak-kanak, anak-anak senang melakukan pertukaran kartu yang berbentuk hati. Orang-orang dari segala usia juga turut serta, dan kata-kata yang terdengar dimana-mana pada hari itu adalah "Be my Valentine".
Yang menyedihkan, sebagian besar dari mereka merayakan hari ini hanya karena ikut-ikutan agar tidak dianggap kuper, kuno dan tidak modern, dan tanpa pernah mengetahui bagaimana asal-usul perayaan ini muncul.
Banyak versi memang tentang bagaimana latar perayaan ini muncul, salah satunya terkait dengan seorang imam bernama Valentinus yang kemudian dibunuh dan dinobatkan sebagai santo.
Menurut versi ini, kisah Valentino terjadi pada abad ke-3, saat Kaisar Claudius Gothicus (Claudius II) memerintah kekaisaran Romawi.
Pada masa itu, kekaisaran Romawi mengalami kekacauan. Perebutan tahta dan serangan dari luar membuat situasi sosial, politik, dan keamanan sangat labil. Bahkan antara tahun 235–284 SM telah terjadi 20 kali pergantian kaisar. Periode itu disebut masa krisis.
Claudius II memobilisasi warga dengan perintah wajib militer. Lemahnya militer Romawi dikarenakan adanya keengganan warga untuk menjadi prajuri, ditengarai karena keterikatan terhadap perkawinan. Seorang laki-laki enggan meninggalkan rumah dan kampung halamannya untuk ikut dinas militer karena mempunyai istri dan anak, sehingga Claudius kemudian membuat kebijakan bahwa seorang laki-laki hanya boleh menikah setelah mengikut wajib militer.
Seorang imam bernama Valentinus (Valentine=Inggris) menentang perintah Kaisar Claudius II, dan tetap menikahkan orang-orang yang tidak tidak pernah mengikuti wajib militer karena menurutnya, menikah adalah hak asasi semua orang, bukan karena wajib militer, tetapi karena cinta dan kasih sayang.
Karena perbuatannya, Valentinus ditangkap dan dipenjarakan. Di sana dia tetap saja melakukan apa yang dilarang kaisar tersebut, sehingga akhirnya Claudius memerintahkan agar Valentinus dibunuh.
Saat akan dieksekusi pada 14 Februari, Valentine mengajukan suatu permintaan terakhir, yakni ingin memberikan sepucuk surat kepada seorang gadis buta yang sedang menantikan kekasihnya. Gadis buta itu tiba-tiba bisa melihat begitu menerima sepucuk surat dari Valentinus yang hanya berisi sebaris kalimat: "Dal tuo Valentino" yang berarti "Dari Valentinmu". Sejarah ini yang diduga menjadi asal-usul mengapa orang mengirim kartu kepada kekasihnya pada saat hari Valentine.
Pada tahun 496, Paus Gelasius I menetapkan Valentinus sebagai seorang santo. Peringatan terhadap St. Valentinus jatuh pada tanggal 14 Februari, sehari sebelum hari raya Lupercalia yang dirayakan pada 15 Februari. (berbagai sumber)
0 komentar:
Posting Komentar