Menyajikan Informasi Istimewa dan Penting

Memuat...

Rabu, 08 Juni 2016

Mewaspadai Bahaya Freemasonry 11: Siapkan Perang Akhir Zaman

BELANTARA- Revolusi Inggris, Revolusi Perancis, ‘penguasaan’ atas Amerika Serikat, dan Revolusi Rusia hanyalah beberapa dari begitu banyak strategi yang dirancang Freemasonry-Illuminati dan para kapitalis Yahudi yang menjadi bagian dari gerakan Zinonis Yahudi Internasional untuk menguasai dunia yang maha luas ini, karena untuk mewujudkan keinginan yang terlalu ambisius dan gila itu, para petualang tersebut telah merancang sebuah grand design yang perlahan namun pasti diyakini akan terlaksana semuanya.

Revolusi Inggris, Revolusi Perancis, ‘menguasai’ Amerika, dan Revolusi Rusia hanya bagian-bagian kecil dari grand design itu yang bertujuan untuk menopang tujuan utamanya, yakni ‘menguasai dunia’, karena dengan menguasai Inggris dan Perancis pada abad-abad dimana kedua negara ini merupakan negara terkuat di Eropa dan dunia, maka dengan sendirinya sepak terjang mereka akan menjadi leluasa dan berdampak signifikan. Terbukti, dengan ‘menggenggam’ Inggris, Yahudi berhasil menguasai Amerika.

Berbagai buku yang membeberkan kebusukan kelompok Yahudi ini dengan tegas mengatakan bahwa Perang Dunia (PD) I dan II juga merupakan ulah mereka dan termasuk bagian dari grand design tersebut. Bahkan PD III yang diyakini akan menjadi perang terakhir dalam sejarah umat manusia (armageddon), telah masuk dalam rancangan itu, dan para peneliti yang data-data hasil riset dan temuan-temuannya dijadikan rujukan bagi penulisan buku-buku tersebut, meyakini, jika PD III meletus, maka saat itulah ambisi Yahudi menguasai dunia telah berhasil, karena saat itu semua negara hancur, dan Yahudi dengan negara Israelnya menjadi satu-satunya yang terkuat dan dominan. 

Albert Pike.
Menurut buku ‘Knights Templar, Knights of Christ’, cetak biru PD I, II, dan III dirancang oleh seorang Brigadir Jenderal Amerika Serikat berdarah Yahudi dan termasuk seorang Masonik, Albert Pike, pada 1859 hingga 1871. 

Dalam hirariki Freemasonry, jenderal kelahiran Boston pada 29 Desember 1809 ini berada pada derajat ke-33 atau tertinggi. Dia juga termasuk pendiri Ancient Accepted of Scottish Rite of Freemasonry dan menjabat sebagai Grand Commander of North American Freemasonry dari 1859 hingga akhir hayatnya pada 1891. Dia juga yang membentuk organisasi kulit putih dengan misi membantai manusia negro di Amerika yang diberi nama Order of Knight of The Ku Klux Klan (KKK) yang hingga sekarang masih eksis, dan merupakan grand master sebuah kelompok pemuja Lucifer bernama The Order of The Palladium yang didirikan pada 1737 di Paris.

Selain ‘semua prestasi’ itu, Pike juga diketahui bekerjasama dengan pendiri organisasi Mafia di Italia, Guissepe Mazzini, yang juga anggota Freemasonry derajat ke-33 dan pernah memimpin Illuminati pada 1834. 

Bersama Mazzini dan dua tangan kanan tokoh mafia ini yang juga anggota Freemasonry derajat ke-33, Lord Henry Palmerston dari Inggris (1784-1865) dan Jenderal Otto von Bosmarc dari Jerman (1815-1898), Pike mengelola Palladian Rite yang menjadi kelompok yang memayungi seluruh kelompok Masonik di dunia. Oleh Freemasonsy, Pike kemudian dinobatkan sebagai Grand Master Illuminati dan diberi tugas menyusun rencana yang sangat sistematis untuk menguasai dunia.

Jika Anda ingin mengetahui bagaimana cara Pike mengobarkan PD I, II, dan III secara detil, Anda dapat membaca buku Yahudi Menggenggam Dunia karya Admiral Inggris William Guy Carr yang bahasa Indonesianya diterbitkan Pustaka Al-Kautsar. Namun secara garis besar dapat dijelaskan, bahwa PD I dirancang untuk diletuskan pada awal abad 20 dengan target menghancurkan kekaisaran Tzar di Rusia; PD II diletuskan pada pertengahan abad 20 dengan target merontokkan nasionalisme Jerman serta mendirikan negara Israel di Palestina; dan PD III dirancang untuk diletuskan pada awal abad 21 dengan target menghancurkan perlawanan negara-negara di Timur Tengah yang menentang keberadaan negara Israel.

Dalam menjalankan agendanya, Zinos tidak kaku pada apa yang telah mereka rancang, namun disesuaikan dengan kondisi terkini dimana agenda di jalankan. Terbukti, sejarah mencatat, selain untuk meruntuhkan kekuasaan Hitler, PD II juga dicetuskan untuk membasmi Yahudi pembangkang yang tidak patuh pada rencana gerakan Zionis Yahudi Internasional. 

Kala itu, pasca kongres di Bassel pada 29-31 Agustus 1897, Zionis mengorganisasikan eksodus orang-orang Yahudi dari seluruh dunia ke Palestina, namun ternyata tak semua orang Yahudi bersedia, termasuk Yahudi yang bermukim di Jerman, karena selain telah merasa nyaman hidup di sana, mereka juga tak ingin terlibat dalam konspirasi jahat terhadap dunia,.

Akibatnya, pada 1920 hingga 1929 jumlah Yahudi yang ‘hijrah’ ke Palestina hanya sekitar 100.000-an orang, sehingga dengan jumlah penduduk Palestina yang kala itu sekitar 750.000-an jiwa, jumlah penduduk Yahudi di ‘Tanah Yang Dijanjikan’ itu tetap minoritas. Zionis pun marah besar dan mengupayakan eksodus paksa.

Kebetulan saat itu sepak terjang Yahudi telah menimbulkan antipati dimana-mana, termasuk di Jerman, sehingga muncul sikap anti-Semit. Zionis memanfaatkan orang-orang anti Yahudi ini untuk melakukan intimidasi dan teror agar para Yahudi pembangkang itu eksodus ke Palestina. Upaya ini dipertajam dengan memperalat seorang ahli geopolitik Universitas Munich bernama Karl Ernst Haushofer (1896-1946) untuk mendekati ketua Nazi Jerman Adolf Hitler yang juga diketahui termasuk anti-Semit. 

Ilustrasi suasana Perang Dunia II.
Kepada Hitler, Haushofer yang berdarah Yahudi-Jerman, mengatakan bahwa para Yahudi di negaranya dan juga di negara-negara lain di seluruh dunia, harus dihabisi karena mereka terbukti mampu berbuat banyak terhadap dunia. 

Selain itu, Haushofer juga memaparkan sebuah teori yang berbunyi ; “Siapapun yang menguasai Heartland, maka ia akan menguasai world island”. 

Yang dimaksud heartland (jantung bumi) adalah kawasan Asia Tengah, sedang world island adalah kawasan Timur Tengah. 

Maka Hitler pun menindas kaum Yahudi di negaranya, dan kemudian menginvasi negara-negara tetangganya, dimulai dari Polandia pada 1 September 1939, hingga ke seluruh Eropa, bahkan Asia Tenggara, serta menindas semua ras Yahudi yang berada di negara-negara itu. 

Maka meletuslah PD II, dan ras Yahudi pun melakukan eksodus kemana-mana demi mencari selamat, seperti ke Amerika, Australia, Asia Tenggara, dan yang terbanyak adalah, berkat bujukan dan fasilitas yang diberikan Zionis, eksodus ke Palestina.

Data menyebutkan, eksodus ini membuat jumlah orang Yahudi di Palestina meningkat drastis, sehingga pada 1947, total warga Yahudi di Pelestina telah mencapai 630.000 orang, sementara warga asli Palestina, karena pertumbuhan penduduk secara alami, mencapai sekitar 1,3 juta jiwa. 

Efek bom Hiroshima.
Wikipedia menyebut, PD II jauh lebih dahsyat dari PD I, karena dari Polandia sebagai negara yang pertama kali diinvasi Jerman, perang ini melebar hingga ke seluruh benua Eropa, Asia dan Afrika, dengan jumlah tentara yang tewas mencapai sekitar 50 juta orang, dan warga sipil yang tewas mencapai 12 juta orang. 

Perang ini berakhir setelah pasukan sekutu yang dipimpin Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki pada 14 Agustus 1945. Haushofer yang diperalat untuk meletuskan PD II, dikabarkan bunuh diri bersama istrinya pada 1946.

Saat ini, disadari atau tidak, agenda Zionis untuk meletuskan PD III pada awal abad 21 sebenarnya sudah memperlihatkan tanda-tanda akan berhasil, karena kita semua sedang digiring ke arah sana. 

Sejak Negara Israel berdiri pada 1948, negara ini, dengan didukung Zionis Yahudi Internasional tak henti-hentinya menciptakan konflik untuk memecah belah negara-negara di dunia, sehingga ada yang pro Israel seperti Mesir, dan ada yang tidak seperti Iran. Sementara konflik ini dibangun, Yahudi juga memanaskan suasana dengan tak henti-hentinya membuat perseteruan dengan Palestina dan Libanon. 

Suatu saat, dan momen tersebut diperkirakan antara 2020 hingga 2025, kedua kubu ini dibenturkan hingga terjadilah PD III yang dimulai di bukit Maggido, Palestina, dan memakan waktu yang sangat lama, serta melibatkan semua negara di dunia. 

Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda; “Tidak akan datang hari kiamat sehingga kaum muslimin memerangin kaum Yahudi dan membunuh mereka sehingga bersembunyilah orang-orang Yahudi di belakang batu atau kayu, kemudian batu dan kayu itu berkata; “Wahai orang muslim, wahai hamba Allah, ini ada orang Yahudi di belakang saya, kemarilah dan bunuh dia”, kecuali pohon Gharqad (yang tidak berbuat demikian) karena ia termasuk pohon Yahudi”.

Jadi, meski sehebat apapun kaum Zionis, pada ahkhirnya mereka akan menderita kekalahan, bahkan mati, dalam perang yang dirancangnya sendiri itu. (bersambung)

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

KALENDER

Calendar Widget by CalendarLabs

PENGINGAT WAKTU

Arsip

Flag Counter

Total Pageviews