Menyajikan Informasi Istimewa dan Penting

Memuat...

Jumat, 01 Juli 2016

Kabbalah, Tradisi Mistis Yahudi yang Jadi Agama Alternatif - 1

BELANTARA- Dewasa ini Kabbalah menjadi salah satu tradisi Yahudi yang telah bertransformasi menjadi agama alternatif bagi mereka yang tersesat dalam mencari kebenaran hakiki tentang Tuhan.

Pemberitaan sejumlah media menyebutkan, Madonna termasuk selebriti papan atas dunia yang menganut ajaran ini, terlihat dari gelang merah (red string) yang selalu ia kenakan, karena gelang itu merupakan identitas pengikut ajaran tersebut.

Tak hanya itu, penyanyi yang melejit lewat lagu "Like A Virgin" itu juga dikabarkan merupakan salah satu penyebar Kabbalah di kalangan selebritis.

Entah apakah berkat jasanya juga sejumlah pesohor papan atas seperti Ariana Grande, Demi Moore, Britney Spears, bahkan almarhum Micheal Jackson kedapatan pernah mengenakan red string itu, namun  Britney dikabarkan melepas identitas Kabbalah setelah melahirkan anak kedua, dan sejak itu pamor penyanyi "Oops I Did It Again" itu langsung merosot.

Bagi sebagian orang, terutama yang tahu tentang seluk tentang ke-Yahudi-an, Kabbalah pasti bukan sesuatu yang asing, namun pertanyaannya adalah; mengapa tradisi kuno Yahudi ini mampu mengalihkan keimanan banyak orang yang sejauh ini diketahui semula beragama Nasrani?


Asal usul 

Kabbalah yang dalam bahasa Ibrani ditulis קַבָּלָה yang dalam vokalisasi standar dibaca Qabbala atau dalam vokalisasi Tiberias dibaca Qabbālāh, menurut Wikipedia, secara harafiah berarti "menerima", dan karena ini berlandaskan pada tradisi kuno Yahudi, maka memiliki pengertian "suatu tradisi yang diterima".

Kabbalah adalah sebuah bentuk esoterik dari mistisisme Yahudi yang berupaya menyingkap pengertian-pengertian mistis yang menyelubungi Tanakh (Kitab Suci Ibrani). Dengan kata lain, Kabbalah menawarkan pemahaman mistis ke dalam hakikat ilahi.

Istilah Kabbalah atau Kabala, mulanya digunakan dalam teks-teks Talmud di antara Geonim (para rabi abad pertengahan awal) dan oleh Rishonim (rabi-rabi abad pertengahan yang belakangan) sebagai referensi kepada kumpulan tradisi lisan yang lengkap dari ajaran Yahudi, yang tersedia untuk umum. Bahkan karya-karya para nabi dirujuk sebagai Kabala, sebelum mereka dikanonkan sebagai bagian dari tradisi lisan. 

Dalam pengertian ini Kabala digunakan untuk merujuk semua hukum lisan Yudaisme. 

Setelah beberapa lama, hukum lisan ini dicatat, tetapi ajaran-ajaran esoteriknya tetap tinggal sebagai suatu tradisi lisan, dan kemudian terkait dengan doktrin-doktrin pengetahuan esoterik tentang Tuhan, ciptaan alam semesta Tuhan, hukum-hukum alam, alasan-alasan untuk perintah-perintah di dalam Torah, serta cara-cara Tuhan mengatur keberadaan alam semesta. Saat ini, meski ajaran-ajaran esoterik Torah telah dicatat, tetapi tetap dikenal sebagai Kabala.

Sebagian masyarakat Yahudi percaya bahwa Kabala telah ada sejak zaman Nabi Adam, namun para rabi liberal yang modern mengklaim berdasarkan perhitungan mereka, bahwa Kaballah mulai muncul pada abad ke-13. Pengetahuan ini diturunkan sebagai sebuah wahyu untuk memilih orang-orang suci dari masa lampau, dan sebagian besar dilestarikan hanya oleh segelintir orang yang beruntung. 

Protokol yang tepat untuk mengajarkan hikmat ini, serta banyak dari konsepnya, dicatat dalam Talmud (bab kedua dari traktat Haggiga), dan dianggap sebagai bagian dari hukum lisan Yahudi oleh sebagian besar orang Yahudi yang saleh pada masa modern, meskipun hal ini tidak disetujui oleh banyak rabi liberal modern dan sebagian kecil dari rabi-rabi Ortodoks.

Lalu bagaimana ajaran Kabbalah meluas ke kalangan non Yahudi? (berbagai sumber/bersambung ...)

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

KALENDER

Calendar Widget by CalendarLabs

PENGINGAT WAKTU

Arsip

Flag Counter

Total Pageviews