Menyajikan Informasi Istimewa dan Penting

Memuat...

Sabtu, 02 Juli 2016

Kabbalah, Tradisi Mistis Yahudi yang Jadi Agama Alternatif - 5


BELANTARA
- Kabbalah semula terlarang untuk dipelajari oleh non-Yahudi karena dianggap sebagai tradisi ekslusif bangsa ini, namun setelah pergolakan dan dislokasi Yahudi dunia akibat berkembangnya anti-Yahudi pada abad pertengahan, serta trauma akibat pengusiran dari Spanyol pada 1492, membuat para Kabalis berubah pikiran.

Selama berada "di pembuangan", kaum Yahudi mulai mencari-cari tanda kedatangan penolong mereka yang disebut Mesiah, yang akan mengeluarkan mereka dari pengasingan yang menyakitkan itu.

Mesiah yang dimaksdud adalah Dajjal.


Menurut Wikipedia, pada abad XVI, masyarakat Safed di Galilea yang menjadi pusat mistis, penafsiran, hukum dan perkembangan liturgi Yahudi, "memutar" ajaran Kabbalah menjadi praktik yang difokuskan untuk menyukseskan gerakan mesianisme, sebuah gerakan yang mengusung konsep berisi harapan akan hadirnya sosok pembebas atau penyelamat. 

Kata mesianisme berasal dari bahasa Ibrani masyiakh  yang berarti diurapi.

Sejak itu, sekolah-sekolah dan buku-buku yang terkait dengan Kabbalah, tersebar dimana-mana. Musa Cordovero yang mendirikan sekolah yang mempopulerkan ajaran Zohar, penulis Shulkhan Arukh yang menerbitkan buku Kitab Hukum dan Rabbi Yosef Karo, seorang sarjana Kabbalah (1488-1575), termasuk orang-orang berperan penting dalam menyebarkan Kabbalah.

Gerakan Mesianisme ini mencapai puncaknya pada 1500-an setelah Rabbi Isaac Luria (1534-1572) memberikan interpretasi baru tentang Kabbalah seperti yang ditranskripsikan oleh kedua muridnya, Hayim Vital dan Israel Sarug.

"Saya melihat itu tertulis bahwa larangan untuk menahan diri dari studi terbuka Kabbalah hanya untuk jangka waktu terbatas, hingga akhir 1490, tetapi sejak itu larangan telah dicabut dan izin diberikan untuk mempelajari Zohar. Sejak 1540 telah menjadi perintah bagi masyarakat, tua dan muda ... karena Mesias akan datang," katanya.

Sejak itu, pengajaran teks-teks klasik Kabbalah esoteris dan praktiknya yang tradisional dengan cara diturunkan dari guru ke murid dan dipelajari para sarjana rabi terkemuka, berubah. 

Pada abad XX, melalui gerakan yang disebut reformasi sadar dan keterbukaan tentang pengetahuan sekuler, pengajaran Kabbalah dilakukan dengan empat cara:

Pertama, metode tradisional, metode yang digunakan orang Yahudi sejak abad XVI dengan cara diturunkan dari guru ke murid, dan dipelajari oleh para siswa. 

Ada dua syarat yang ditentukan bagi seseorang yang ingin mengajari tradisi mistis ini, yakni seorang Yahudi tulen dan seorang mualaf atau orang yang pindah pada keyakinan yang dianut Yahudi, dan bergabung dengan kelompok Kabbalah di bawah asuhan seorang rabi.

Kedua, metode bergaya modern dan penulisan tentang Kabbalah. Metode kedua ini menargetkan pria, wanita dan anak-anak tanpa memandang ras atau kelas. 

Metode ini dibuat terutama demi kepentingan penyebaran mistisisme di Barat dari 1960-an oleh Yahudi lintas-denominasi di Ordo Kabbalah, dan dikemas dengan ajaran teologi yang saat itu dianggap populer. Kelompok-kelompok ini menyoroti atau menafsirkan Kabbalah melalui non-partikular, aspek universal.

Ketiga, mengajarkan Kabbalah melalui organisasi non-Yahudi, sekolah misteri, tubuh inisiasi, dan organisasi-organisasi persaudaraan rahasia, di antaranya yang paling populer adalah Freemasonry, Rosikrusianisme dan Golden Dawn.

Keempat, mengajarkan dan menyebarkan Kabbalah melalui lembaga-lembaga, termasuk universitas.

Salah satu organisasi Kabbalah yang terkenal adalah Bnei Baruch, organisasi sekelompok siswa Kabbalah yang berbasis di Israel. Kelompok ini menyediakan bahan studi yang dibuat dalam lebih dari 25 bahasa yang dapat diunduh secara gratis secara online. 

Pada 1965, para Kabalis mendirikan Kabbalah Centre di Amerika Serikat yang berfungsi sebagai The National Research Institute of Kabbalah. 

Salah satu pendiri organisasi ini, Philip Berg, kemudian membangun Kabbalah Centre di beberapa negara dan bersama istrinya mengajarkan New Age Movement (Gerakan New Age) yang berhasil menarik perhatian selebriti lintas agama  dan tokoh-tokoh media.

New Age Movement adalah gerakan spiritual yang menggabungkan spiritualis Barat dan Timur serta tradisi-tradisi metafisika yang mengemukakan suatu filsafat yang berpusatkan kepada manusia.

Gerakan ini mulai dikembangkan dengan munculnya latihan-latihan pengembangan diri, seminar pengembangan diri, yoga, waitankung, seminar motivasi dan lain-lain. Tujuannya untuk menciptakan sebuah "spiritualitas yang tanpa batasan atau dogma-dogma yang mengikat" dengan menekankan bahwa pikiran, jiwa, dan raga saling berhubungan, serta adanya bentuk monisme dan kesatuan di dalam alam semesta. 

Lebih jauh, gerakan ini mencoba menciptakan "suatu pandangan yang menggabungkan ilmu pengetahuan dan spiritualitas" dan oleh karenanya gerakan ini menganut berbagai bentuk ilmu pengetahuan dan ilmu semu.

Dengan kata lain, gerakan ini merupakan gerakan rohaniah sosial yang campur aduk, gerakan rohaniah yang besar dan bergerak kearah kafirisasi. Jadi, berhati-hati dan waspadalah. (dari berbagai sumber/Bersambung)

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

KALENDER

Calendar Widget by CalendarLabs

PENGINGAT WAKTU

Arsip

Flag Counter

Total Pageviews